Pengen komentarin: Wonder Woman 2017

by - June 19, 2017

Para movie geeks pasti udah nonton dong film yang paling ditunggu di pertengahan tahun 2017 ini? Yup, Wonder Woman. Film yang rilis pada tanggal 2 Juni 2017 di Amerika ini cukup menyita perhatian lantaran peran utamanya dimainkan oleh cewek cantik mantan Miss Israel 2004, Gal Gadot. Gue pun yang seorang cewek mengakui kalo doi emang kelas banget. Gak cuma pinter ngomong banyak bahasa, kharismatik, tampang ciamik skala eksotik 9/10, Gadot juga punya postur tubuh yang bikin cewek-cewek envy berat, kalo kata netizen namanya body goals. Selain Gadot, ada lagi nih pemeran cewek yang berhasil bikin film jadi 'lebih'. Udah nonton The Mummy terbaru yang ada Tom Cruise-nya belom? Nah yang jadi si mumi di film itu bisa tuh jadi saingannya Gadot, cantik banget juga, namanya Sofia Boutella.
Tapi, gue gak akan banyak ngomentarin para pemain cewek di sini, gue cuma mau komentarin filmnya. Lagian si Inces Diana "Prince" alias Wonder Woman ini gak usah dikomen juga udah banyak banget situs berita yang ngulas. So, menurut gue:
  1. Setiap film wajib punya bumbu-bumbu cinta, karena sesungguhnya setiap film bercerita pada garis kisah cinta (apaan dah?). Nah, kuncup-kuncup cinta yang tumbuh antara Diana (Gal Gadot) dan Steve Trevor (Chris Pine) ini cukup sweet dengan takaran gula yang pas. Untuk seukuran film superhero, emang jangan terlalu romantis. Ngobrol dikit langsung abisin. Ups. Pemilihan Chris Pine jadi lawan main Gadot juga cociks banget. Muka si cowok ini baby face banget dan kulitnya putih banget, mengimbangi Gadot yang mukanya garang plus kulit kecoklatan.
  2. Oke deh kalo pengen si penjahat gak ketebak sama sekali. Anda berhasil. Di pertengahan film gue meyakini si Dewa Perang Ares itu adalah Jenderal Ludendorff. Dan tapi fakta di lapangan menyebutkan Ares yanga asli adalah Sir Patrick, atasannya Steve yang notabene ngebantu mereka sampai ke medan perang. Gak ketebak kan! But u know what? Sir Patrick-nya itu menurut gue kurang gagah, terlalu tua untuk peran bertarung melibatkan petir dan bangkai-bangkai tanker. Kalo gak salah dia adalah aktor yang jadi Professor Remus Lupin di film Harry Potter and The Prisoner of Azkaban, di situ dia jadi animagus (siluman srigala). Mungkin karena perannya itu sekarang di Wonder Woman jadi dewa setengah manusia besi rongsok. Mukanya juga menurut gue sedikit lawak, dengan kumis baplang dan rambut gondrong waktu scene dia masih belom bangkit kayaknya kurang greget buat jadi dewa perang. Tapi sekali lagi, kalau maksudnya emang bener-bener pengen si penjahat gak ketebak, so it succeed.
  3. Adegan ketika Diana punya kesempatan ngebunuh Dr. Muri, lalu dia teringat kata-kata terakhir Steve yang sebelumnya gak bisa dia denger karena telinganya bindeng akibat kelempar jauh atau ledakan (gak ngerti juga gue kenapa anak Dewa Zeus bisa bindeng). Lalu Diana ngeluarin statement-statement tentang cinta, dan tiba-tiba setelah itu Ares teriak "LIES!!!" atau "BOHONG!!!". This one word of God's response is something, right? Abis scene itu gue sontak mikir, 'Ngapain dia teriak bohong? Kayak orang pacaran lagi berantem'. I mean if he's going to ignore every Diana's outburst, he rather be angry and scream "Arrrrgh!!" or "Rasakan ini!" or "Kau akan menyesali keputusanmu!!" or whatever than that.
  4. Di awal film, latar yang digunakan adalah London masa kini, lalu selang 3 menit kemudian berubah flashback ke masa ketika Diana kecil mulai berlatih bertarung. Gue pikir, flashbacknya bakal sebentar karena berawal dari lamunan, tahunya ampe akhir film disisain 3 menit juga setelah Diana selesai ngelamun. Jadi, menurut gue latar majunya kurang lama, terkesan dipaksakan karena mendadak ngelamun di depan komputer selama 2 jam gitu. Menurut gue juga lebih bagus kalau sedikit ada penjelasan Diana kerja apa dan tinggal di menara apa sebagai apa.
  5. Beberapa scene mengingatkan gue sama beberapa film. Contohnya waktu closing, efek tali emas yang melingkar-lingkar dan mencambuk itu mirip banget sama filmnya Jackie Chan yang Skiptrace. Terus pas adegan masuk kastil tempat gala Jenderal Ludendorff, mirip sama salah satu scene di film Sherlock Holmes. Dan ada beberapa adegan lagi yang gue lupa mirip sama film apa, tapi mirip. Mungkin emang setiap film ada unsur adaptifnya ya, guys.
  6. Diana, dilihat dari sisi mana pun, gak ada mirip-miripnya sama nyokap dan tantenya, Ratu Hippolyta dan Antiope. Diana berkulit sawo matang dan rambutnya hitam, nyokap sama tantenya jelas keturunan ras kulit putih dengan rambut pirang. Kalau pun Diana anak Dewa Zeus, lah Dewa Zeusnya aja kulit putih rambut cokelat. So I think Diana’s and aunt’s mom should be more manly or tan.

Overall, rating Wonder Woman 2017 menurut gue: 8/10.


You May Also Like

0 komentar

Popular Posts