“Adalah mustahil senangkan semua pihak.”Kalimat di atas sepertinya mewakili kehidupan bersosial kita sehari-hari. Apapun yang kita lakukan, apapun yang kita putuskan, akan selalu memunculkan pro dan kontra dari lingkungan sekitar, maka dari itu berhentilah untuk berusaha disukai semua orang.Istilah haters mulai popular di awal tahun 2010-an, ketika itu hampir semua orang memiliki akun media sosial, sehingga memungkinkan terjadinya komunikasi yang lebih bebas dan transparan. Orang-orang bisa mengumbar kemesraan dan kasih sayang, tapi juga mulai banyak yang terang-terangan tidak menyukai satu individu atau kelompok.Aku pikir masing-masing dari kita punya haters, yang nampak atau tidak sama aja. Kita juga mungkin adalah haters untuk sesama, karena kita adalah bagian dari ‘semua pihak’ yang mustahil mereka senangkan.Lalu, bagaimana menghadapi haters?Gampang.Haters erat kaitannya dengan penghinaan. Maka ketika mereka menghina, ingatkan diri kita bahwa kita adalah manusia yang tidak akan pernah sempurna. Kita adalah makhluk Tuhan yang kerap melakukan kesalahan, bahkan berlumur dosa..Sakit hati karena dihina adalah wajar, tapi jika kronis hingga mendendam adalah ciri bahwa kita merasa lebih baik dari hinaan itu. Coba kalau kita merasa lebih jelek? Bukan mustahil kan setiap ada orang yang menghina justru kita hadiahi senyum tulus dan berlapang dada.Ketika haters menghinamu, katakan “Ah, dia hanya tahu sedikit dari sekian banyak kejelekan yang aku miliki. Dia hanya mengumbar sedikit keburukan dari banyaknya aibku yang Allah sembunyikan.” Dengan begitu, hatimu terjamin lebih tenang dan tidak ambil pusing.Sepertinya gampang, sih, tapi hanya orang-orang berhati bersih dan ikhlas yang bisa mempraktekannya. Lalu kenapa kita tidak belajar sedari kini?(Tulisan ini terinspirasi setelah mengikuti kajian dakwah Aa Gym, beliau amat sangat tenang menghadapi haters yang gencar menghinanya di Twitter)
Sibling goals itu.. menurutku bukan cuma kayak Keenan Pearce dan Pevita Pearce yang punya paras indo nan cakep,
bukan cuma kayak Andovi da Lopez dan kakaknya Jovial da Lopez yang selain
pinter juga konyol banget, bukan juga kayak Ranz Kyle dan Niana Guererro yang
emang udah jadi simbol sibling goals duo di YouTube.
Buatku.. Sibling goals
itu seperti kedua om ku.
Aku punya 3 om dari
papa, mereka 4 bersaudara dan papaku paling tua. Awal tahun 2017 lalu om ku
yang ke-2 divonis kanker kelenjar getah bening stadium 4.. Yang sekaligus
menjadikan tahun ini sebagai tahun terberat untuk seluruh keluargaku setelah
tahun 2007 ketika kakekku meninggal.
Tahun ini juga om
ku yang ke-3 berangkat haji, salah satu kabar baik dari sekian kabar tentang
penurunan kondisi kesehatan om ku yang ke-2 yang kami dengan hampir setiap
hari. Akupun menyaksikan sendiri dari awal om ku sering sakit leher, lalu
membuatnya tidak mampu beraktifitas dan dilarikan ke rumah sakit di Bandung
sampai beberapa kali operasi dan sekarang.. fisiknya yang dulu tambun seperti
tinggal tulang, dengan bolongan di leher untuk membantu bernafas, dan makan
minum melalui selang yang dimasukkan melalui hidung.
Ketika hari
keberangkatan kloter haji om ku yang ke-3 tiba, hari itu juga pihak rumah sakit
menyatakan bahwa mereka ‘angkat tangan’ dengan kondisi om ku yang ke-2. Aku dan
keluarga berkumpul di rumah sakit untuk mengurusi kepulangan om ku ke Tasik.
Bahkan om ku sendiri yang sudah tak sabar ingin pulang. Om ku yang ke-3 awalnya
berpikir untuk menunda keberangkatan karena takut terjadi apa-apa dengan kakak
kesayangannya dan ia tidak ingin berada di tempat jauh ketika hal terburuk
terjadi.
Setelah diyakinkan
oleh papaku, akhirnya om ku yang ke-3 berangkat juga. Saling memaafkan dan
mengikhlaskan adalah kunci ketenangan hati pada saat itu. Kami selalu mengingat
bahwa apapun yang terjadi di menit yang akan datang, tidak lain dan tidak bukan
adalah atas kehendak Sang Illahi Rabbi.
Om ku yang ke-3
berangkat ke Jakarta, bersamaan dengan om ku yang ke-2 dibawa ambulance untuk
pulang ke Tasik. Aku sendiri berdiri mematung di lorong rumah sakit, aku belum
bisa meninggalkan Bandung, dan aku pun berusaha ikhlas ketika berpamit pada om
ku untuk kembali kerja..
Selang satu atau
dua minggu aku pulang ke Tasik dan mamaku cerita bahwa omku membaik setelah
mendengar bahwa ia diumrahkan oleh omku yang sedang berhaji.
“Wow.. diumrahkan?”
sahutku sambil termenung. Aku pikir ketika seseorang melakukan ibadah haji, ia
akan sangat sangat sibuk bahkan sering tidak tidur karena padatnya jadwal dan kondisi
kesehatan yang rentan akibat cuaca ekstrem tanah Arab. Terlebih aku lihat di
berita kalau tahun ini suhu Mekah pada siang hari mencapai 45 derajat dan itu
merupakan yang terpanas dalam beberapa tahun terakhir.. yet my 3rd uncle
decided to gift the most woderful gift to her brother? I really am amazed.
Aku lalu berfikir,
kalau aku ada di posisi omku dan kakakku sakit keras, aku pasti juga akan
melakukan hal yang sama. Tak peduli selelah apapun menuntaskan rangkaian ibadah
haji, aku akan menemukan waktu untuk umrah dengan niat untuk kakakku. Tapi
tentu saja aku berdoa semoga seluruh keluargaku selalu dalam keadaan sehat
wal’afiat, terutama kedua orang tuaku. Amiin.
Hampir 2 bulan
berlalu dari sejak omku yang ke-2 bedrest
di rumah, kondisinya perlahan terus membaik. Bahkan 2 minggu terakhir aku dapat
kabar omku bisa berjalan! Dokter saja sampai bilang kesembuhan beliau adalah
keajaiban, dan aku rasa itu benar, karena keluargaku percaya tidak ada yang
tidak mungkin jika Allah sudah berkehendak. Banyaknya doa nenekku yang naik
kelangit di sepertiga malam, kesabaran tanteku sebagai istri yang luar biasa
membuatku salut, ketaatan kedua sepupuku saat membantu mengurusi ayahnya, dan
doa setiap orang yang menjenguk dan yang jauh tak terlihat, pasti tidak akan
disia-siakan oleh Tuhan Sang Pemberi Kesembuhan.
Akupun, akan selalu
mendoakan yang terbaik untuk omku yang ke-2 dan seluruh anggota keluarga. Tentu
saja.
Family potrait on Lebaran day last year. |
November 01, 2017
No komentar
Popular Posts
-
Beberapa minggu lalu, aku nonton sebuah film drama Taiwan bergenre roman (Taiwanese Romance) yang judulnya You Are The Apple of My Eye, wak...
-
D alam menggelar acara lamaran, setiap pasangan berhak membuatnya semewah mungkin, atau semeriah mungkin, namun khusus acara lamaranku,...
-
He is finally here.. I’m finally become a mom.. My husband and I will start a new life as a parents from now on.. Kami melalui perja...