“Semua orang boleh pergi kecuali Ibu”
“Semua orang boleh pergi kecuali Ibu”
Kalimat yang banyak digunakan sebagai caption social media oleh mereka yang mengenang ibunya yang sudah tenang.
Ibuku kini sakit, syaraf kejepit (kalau dari diagnosanya). Dan rasa tidak nyaman dari satu titik ditubuhnya itu kini kian menyebar. Cukup kepayahan, tapi beliau tetap sabar. Aku takut, kalut, carut marut. Tapi senyumku masih tertaut setiap kami mengobrol, karena aku upayakan semuanya terasa santai. Memastikan rumah ibu tetap terasa damai.
Ilmu agama ibu tinggi, semua cobaan hidup diyakini ujian Sang Maha Pemberi. Benar sih, tidak akan ada satupun manusia yang tak diuji. Kitanya saja harus kuat, bersiap ikhlas apapun yang terjadi. Tapi duh, kalaupun aku harus mengaduh, akan kulakukan pada-Mu terus menerus, agar jangan Kau uji pelitaku dengan kesakitan, agar Kau limpahi ia dengan umur panjang dan kesehatan. Seandainya ada yang bisa aku gadaikan, korbankan? Supaya Kau hentikan dulu.. jangan dulu.. sembuhkan dulu.. meskipun ini juga bentuk kasih-Mu, tapi kumohon nanti dulu.. Beliau jalan hidayahku, sumber doa-doa mustajabku.. bagiku semua orang boleh pergi tapi jangan anak, ayah dan ibuku..
0 komentar