a ten days ago and causes of harelip

by - July 21, 2010

Gak kerasa, hari ini tepat sepuluh hari kakek tercinta gue pergi ke tempat yang jauh, jauh banget, inget waktu kecil beliau bilang tempat kembali manusia itu jauh, tak terjangkau oleh satelit manapun, mungkin juga berada di luar galaksi. Hari ini gue memperingati kepergian kakek gue dengan berdiam diri seharian di rumah, gak ngeluyur atau main atau apapun kecuali tadi pagi pergi bareng keluarga beli perlengkapan sama bekal buat umroh. Gue gak mau bernangis-nangis ria lagi saat ini, cukup deh gue lupa semua kata-kata kakek yang menuntut gue harus kuat dan tabah dalam menjalani hidup. Mening ganti topik ya, guys!
Ngomong-ngomong ganti topik, hari ini sekali lagi gue menemukan kekuasaan Tuhan yang dahsyat (buat gue tentunya), dahsyat banget, mengerikan dan bikin gue miris ngeliatnya...
Minggu pagi, gue sekeluarga pergi ke rumah temen bokap di Ciamis, emang sih hampir bisa dipastikan tiap pergi sama papa pasti ke Ciamis, kenapa, karena beliau memang berkarya dan berkarir dan bekerja di sana, di kota Ciamis. Sebut saja Pak Diding, temen seprofesinya, cuma bisa dibilang di juniornya bokap gue. Lantas apa yang bikin miris? Ternyata, Pak Diding ini istrinya baru saja melahirkan seorang bayi laki-laki, belum genap seminggu yang lalu, dan ternyata lagi bayi laki-lakinya ini menderita bibir sumbing, gan! Miris banget gue dengernya, terlebih saat melihatnya secara gamblang dan langsung!
Penasaran, lantas googling dan visit www.klikdokter.com. Ini result-nya, guys! Monggo maos :(

Bibir Sumbing

Definisi
Sumbing secara sederhana dapat diartikan sebagai adanya suatu celah. Contohnya pada bibir, jika terdapat celah pada bibis maka dikatakan bibir sumbing.

Penyebab
Dasar penyebab terjadinya bibir sumbing belum dimengerti secara keseluruhan. Dikatakan merupakan gabungan antara genetik dan lingkungan. Faktor lingkungan seperti infeksi virus (misal rubella) dan agen teratogenik (seperti steroid, antikonvulsan) selama trimester pertama kehamilan, telah dicurigai berkaitan erat dengan terjadinya sumbing. Resiko terjadinya sumbing juga meningkat dengan semakin tuanya usia orangtua, terutama lebih dari 30 tahun, dengan usia sang ayah nampaknya lebih merupakan faktor signifikan dibandingkan usia ibu.

Gejala Klinis
Gejala klinis sangat bervariasi. Sumbing bibir juga diklasifikasikan menjadi unilateral (hanya sebelah / satu sisi) dan bilateral (melibatkan dua sisi bibir), serta lengkap dan tidak lengkap. Bibir sumbing tidak lengkapditandai oleh garis sumbing yang tidak mencapai dasar lubang hidung (nasal sill). Dalam hal ini nasal sill harus intak, dan bagian ini sering disebut sebagai Simonart’s band. Bibir sumbing lengkap melibatkan seluruh ketebalan bibir dan prosesus alveolaris (palatum primer), meluas menuju nasal sill dan tidak terdapat Simonart’s band, serta sering disertai sumbing palatum (sumbing langit-langit). Biasanya sebagai konsekuensi adanya bibir sumbing, hidung juga mengalami perubahan bentuk.

Gambar. A. Bibir sumbing tidak lengkap, B. Bibir sumbing lengkap

You May Also Like

0 komentar

Popular Posts