Beranjak ke bulan baru, menyambutnya dengan napas yang tertahan, bukan hiperbola, tapi benar adanya kurasa sesak lebih menusuk dari kemarin. Tapi jangan pikir ini karena cinta, apalagi hanya satu cinta. Lebih masuk akal ku bilang ini tentang keadaan, bulan November tak selalu diharapkan indah, tapi ku mohon lebihkan spesial dari yang lain. Aku bukan seorang kaliber, tak banyak orang tahu bulan ini aku berulang tahun, ada mungkin beberapa orang, tapi jelas bukan prioritas mereka. Jujur ku ingin ulang tahun ini lebih berkesan,dengan sedikit merengek sebuah pesta ulang tahun imajiner akan kujadikan ada dan nyata. Namun keadaan juga yang membuatnya kurang lengkap, seorang pasangan, bukan pasangan tapi pacar tepatnya.

Dunia berhak bilang aku curang, aku punya pasangan tapi tak ubahnya aku masih membutuhkan seorang pacar. Pasangan bagiku bukan acuan masa depan, semua bisa terjadi dan keputusan keluarga bisa berubah sewaktu-waktu. Lucu sekali memang hidupku ini.

Selagi waktu belum menghanyutkan keputusan akan cinta di hari 'ke-17 tahun', aku berpikir berkali-kali. Memang benar adanya pacar di pesta ulang tahun ke-17 tidak mutlak, tapi rasa-rasanya sangat tepat bila mengingat saat itu aku beranjak jadi 'remaja', bukan anak mami atau bocah ingusan. Di sisi lain, sebagian orang mengatakan ulang tahu ke-17 akan selalu terkenang dan menjadi saat yang tak mungkin terlupa, aku sedikit bingung realitanya seperti apa karena setiap perayaan ulang tahunku selalu sukar untuk dilupakan.

Nyatanya pacar hanyalah sementara, apalagi untuk seorang aku, mungkin hanya sesaat saja, berakhir tragis atau manis aku tak bisa tentukan, yang pasti pacar bukanlah suami. Jika kulewati hari itu dengan pacar, lantas setelahnya kita bubar, bisa saja mencoreng momen indahku dan membuatnya bak arang yang disulut api, tetap berbentuk tapi akan hilang terbakar... Jadi baiknya sendiri? Tidak, aku tidak sendiri kata mereka, ada mereka dan akan kulewati hari indah nanti dengan mereka; teman, sahabat, saudara, keluarga dan fiance :)