'thanksgiving' setelah UN

by - April 22, 2011

2 tahun lebih beberapa bulan, aku pertaruhkan hanya dalam 4 hari Ujian Nasional, mengerikan sekali ya sekolah di Negeri ini. Tapi ya sudahlah, toh yang aku bilang Ujian Nasional itu telah berakhir beberapa jam lalu. Sekarang aku beranjak ke dunia maya, sementara menghilangkan kekhawatiran akan nilai ujian dan passing grade-ku nanti. Mulai menalar apa yang terjadi sebelumnya untuk kemudian merintis hobi menulisku dalam blog sederhana ini.
Karena Ujian Nasionalnya sudah beres, kali ini aku ingin berucap kata terimakasih sebanyak pasir di pantai dan sebanyak buih ombak di pesisir lautan untuk Tuhanku Yang Maha Esa Allah Subhanahu Wata’ala yang dengan cinta kasih-Nya telah memberikan ketenangan emosi dan kejernihkan pikiran hingga aku bisa mengerjakan soal-soal dengan baik, meskipun tidak semuanya hasil sendiri tapi minimal aku diberi keberhasilan sempurna untuk bisa lirik sana-sini dan pegang ini-itu, hehe. Tuhan juga dengan dermawan-Nya memberikan kelapangan hati untuk aku, pada saat otak manusiaku tengah buntu, aku masih bisa tenang dan meyakinkan diri bahwa keajaiban Tuhan ada dimana-mana, tidak terkecuali di ruang 13 tempatku mangisi soal. Mungkin apa yang aku kerjakan salah, tapi bisa saja kan menjadi benar dengan seizin Tuhan! Hehe (maunya).
Tak lepas dari kuasa Tuhan lagi, aku ucapkan terimakasih yang terdalam untuk orang-orang yang kusayangi, kucintai, kuhargai, kulindungi, kukagumi dan kurindui dalam hidupku yang dengan senang hati selalu mendo’akan untuk kebaikanku, memfasilitasi aku, membantu memperhatikan pola makanku, mendukung dan menemani selama aku belajar malam, dan membuat hari-hari mengerikanku menjadi tak berasa dan tidak begitu berpengaruh.
Mereka salah satunya adalah mami, yang tersayang, yang tercinta sepanjang masa. Seseorang yang paling cerewet mengurusi aku menjelang UN, dengan senjata pamungkasnya yaitu jus daun Antanan dan jus daun Binahong yang katanya sebagai nutrisi untuk otakku yang sudah lemot kebanyakan main game. Mau tahu rasa sama baunya? Yang pasti, tiap minum dua jus itu aku pencet hidung dan setengah mati menahan jus seperti air kencing itu masuk ke tenggorokan dan lantas pasrah membiarkan organ dalam tubuhku mengolahnya, entah benar atau tidak kalau itu nutrisi otak sungguhan, sampai sekarang Alhamdulillah belum ada efek samping :D (more info bisa search di Om Google, ya!)
Ada lagi jasa mami untuk aku saat menjelang, selama, sesudah, bahkan selamanya tidak hanya untuk UN saja. Mami selalu mendo’akan yang terbaik untuk aku, kakak dan adikku di sela-sela sholat malamnya setiap hari, tidak pernah bosan, tidak jemu-jemunya ia memohon pada Tuhan untuk memberikan rahmat dan pengampunan-Nya untuk keluargaku. Pokoknya mami adalah orang terbaik yang Tuhan kirim untuk aku dan kehidupan indahku.
Ada juga papa, sesosok tampan nan gagah berani yang lemat lembut hatinya. Papa bisa jadi adalah orang yang paling mengerti aku dan segala kebutuhanku. Selama aku hidup, aku menumpang di rumah papa, diantar ke sekolah numpang mobil papa, makan minum jajan belanja ke salon juga dari uang hasil jerih payah papa, sampai aku duduk di grade terakhir masa SMA, semua yang membiayai pendidikanku adalah papa. Untuk itu aku berjanji, suatu hari nanti, aku pasti akan membayar semua jasa papa untuk aku, yah meskipun sudah pasti tidak akan pernah terlunasi. Aku bakalan bikin papa bangga atas kesuksesan aku kalau aku sudah besar nanti, amin. Oh iya, sebelum UN kemarin, papa ngasih aku satu set alat tulis khusus ujian, sepertinya tahu benar kalau putri bungsunya ini selalu jadi korban curansil (curian pensil) dan curanpus (curian pengahpus) di kelas, hehe. Semoga alat tulis dari papa itu ampuh bikin LJK aku 100% terdeteksi dan 100% lulus, amin :D
The last but not the end, thank God to send special one via my phone all my day and all my night long :D although we were so far, but I’m feeling close, I’m feeling warm inside although it’s also cold outside. Named Eza, he did like a doctor for me, yang selalu ada dan membawa ketenangan. Minggu lalu, pastinya karena Tuhan tahu aku lama-lama bisa stress terus-terusan belajar, tiba-tiba Eza dengan konyol ngajak aku keluar satu hari sebelum UN! Anehnya lagi kala itu mami aku langsung ngizinin! Hasilnya, ujian hari Senin aku lalui dengan senyuman, bahkan lembar LJK pun seolah mengajak aku bercanda dengan terus membuatku cengengesan aneh. Bukan aneh, tepatnya gila.
These’s the last and the end too, terimakasih yang sebesar-besarnya buat semua teman-teman di ruang ujian 13, terspesialnya teman-teman yang satu paket sama aku selama UN kemarin, Hana, Lugiyan, Relly dan selebihnya teman-teman satu paket yang pisah kelas, Denni, Fitriane, dll. Aku gak tahu harus berterimakasih seperti apa, yang pasti tanpa kalian aku gak akan mampu mengerjakan semua soal itu tepat waktu. Dan terlalu banyak alasan untuk berterimakasih pada seorang teman yang duduk dibelakangku, Meiza, thanks’ dear you’re so kind :D
Oh iya, dari ke-6 mata ujian, Matematika adalah yang paling bikin pusing, pening, sampai bisa bikin langsing, haha. Mungkin gak sampai 20% yang aku bisa kerjakan sendiri, dan di sini yang jadi korban adalah kertas coreng-morengnya…




Sampai di sini dulu posting pertamaku setelah UN, rasanya ingin lompat setinggi-tingginya dan melayang sejauh-jauhnya saking leganya hatiku ini. Tapi, masih ada 16 Mei (Pengumuman Kelulusan) dan 31 Mei (SNMPTN Tertulis) yang siap merongrong habis konsentrasi dan waktu mainku. Semoga yang tercinta dan tersayang masih ada di sisi kala itu…
See you next post! :D

You May Also Like

0 komentar

Popular Posts