Ketiba-tibaan ke Tebing Keraton
Sebelumnya, aku ambil ulasan dulu dari Wikipedia:
Tebing Keraton merupakan sebuah tebing yang berada di dalam kawasan Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda. Tebing ini terletak di Kampung Ciharegem Puncak, Desa Ciburial, Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Dari Tebing Keraton dapat menikmati pemandangan spektakuler. Bukan lampu kota, melainkan hutan!Tidak sulit untuk mencapai Tebing Keraton. Dari pusat kota Bandung, bertolaklah ke arah Dago Pakar, kemudian ke arah Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda. Setelah pintu gerbang Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda, beloklah ke kanan. Anda akan melewati rumah-rumah besar dan kemudian perkampungan. Setelah itu Anda akan sampai di sebuah warung dengan baliho besar bertuliskan 'Warung Bandrek' alias Warban. Perjalanan belum selesai, pacu kendaraan Anda melewati tanjakan dan jalan berbatu sampai pos teratas, langsung di Tebing Keraton. Di sini, anda bisa memarkir motor dan mobil. Untuk mencapai tebing tersebut, anda hanya perlu berjalan kaki tak sampai 5 menit.Tebing Karaton ini ada di atas Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda. Sehingga dari atas tebing ini, anda bisa menyaksikan hijaunya pemandangan Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda yang menghampar luas sepanjang mata memandang. Pemandangan ini pun akan bertambah indah, jika anda datang sebelum matahari terbit atau kira-kira jam 6 pagi. Pada saat itu, anda bisa menikmati suasana kota Bandung yang masih berselimut kabut tebal. Ditambah dengan keindahan matahari terbit di balik bukit yang ada di sebelah timur. Semua keindahan panorama alamnya ini memang paling pas, jika anda abadikan dengan kamera anda.Untuk berkunjung ke Tebing Keraton, ada beberapa hal yang harus anda persiapkan. Anda harus mempersiapkan kamera, jaket untuk menghalau dinginnya udara, minuman dan bensin kendaraan yang sudah terisi penuh. Jika masih ragu bagaimana jalan menuju ke sana, jangan malu untuk bertanya. Selain itu, anda juga disarankan untuk menggunakan motor, karena jalanan yang dilewati belum terlalu bagus.
'Disarankan untuk menggunakan motor', dan di sini kami (aku, teman-teman kampusku Restu Ginulur, Frindi Friyanto dan Benny Wijaya) nekat pergi ke Tebing Keraton pakai mobil karena males pulang dulu dan langsung cabut dari kampus secara mendadak (bener-bener cabut dari jadwal asistensi) hehe.
Berikut beberapa video perjalanan kami ke Tebing Keraton Bandung (sorry my friends are smoking and pardon our Sundanese accent):
Video diambil pada tanggal 12 November 2014
Sepulang dari Tebing Keraton, event 'Esc4pe the Routines' kami lanjutkan ke Taman Hutan Raya Djuanda karena lokasinya berdekatan dan masih satu ruas jalan. Taman Hutan Raya Djuanda atau Tahura adalah kawasan hutan lindung yang mana di dalamnya terdapat Goa Jepang dan Goa Belanda yang memiliki nilai historis besar bagi rakyat Bandung. Aku sendiri sudah beberapa kali mengunjungi tempat ini saat ada field trip atau survey tugas kampus. Bagi yang belum tahu, jauh di pelosok Tahura terdapat hulu sungai yang menjadi sumber air baku PDAM Tirtawening Kota Bandung, lengkap dengan intake dan penyaring sampahnya. (Kalau tahu air bakunya keruh begini, jadi takut masak air dari keran rumah tanpa filtrasi -.-)
Sumber: Foto pribadi, April 2013. |
Ssshh.. konon di daerah Tahura dan sekitarnya kita dilarang mengucapkan kata "Lada", ada yang tahu kenapa demikian? Berikut ulasan dari berbagai kolom media yang pernah aku baca:
http://penulispro.net/2014/08/coba-sebut-lada-di-tempat-ini-dan-rasakan-sensasinya/
http://sosbud.kompasiana.com/2013/09/19/sebuah-misteri-lada-593276.html
Sekian perjalanan hari ini, kami berempat sudah sangat kelaparan dan harus kembali ke kampus karena kuliah belum usai sampai sore. Masih banyak lagi yang akan aku posting dari setiap kisah-kisah bepergian yang tiba-tiba. Enjoy every each day you have, cmiiw!
0 komentar