Namanya Arsyad, aku biasa memanggilnya Masbro.
Namanya Arsyad Kharis Fahdkhurrokhim, aku biasa memanggilnya Masbro.
Dia tidak hanya teman sekelasku, dia sudah seperti kakak laki-lakiku.
Aku kenal dia belum lama, hanya sejak tahun 2011 awal aku masuk kuliah.
Tapi aku pastikan persahabatanku dengannya tak akan menemui akhir,
meskipun sekarang mustahil aku menemuinya.
Dia berhenti kuliah menjelang semester 3, mempersingkat kebersamaan yang harusnya lama
'Life is unfair', ungkapan yang tepat menggambarkan hidupnya di pertengahan 2012
Ia harus menggantikan peran orangtua memeras keringat, mengukir peluh
Lalu direlakannya Bandung untuk pulang ke kampungnya di Salatiga, Semarang.
2 Mei 2013, dia mengunjungi Bandung tanpa sepengetahuanku
sampai menangis haru dibuatnya pagi itu, ketika dia tiba-tiba muncul di balik pintu
sahabat yang lama tak kujumpa, masih semenyenangkan dulu berbagi kisah dengannya
Pantas saja banyak dari kami -teman-temannya- yang selalu rindu
Berharap bisa mengunjungi tempat tinggalnya suatu hari
Tidak sulit menggambarkan pribadi Masbro,
tertawa ketika temannya bercanda, membantu ketika temannya perlu
mengajari ketika temannya belum mengerti, menasehati ketika temannya hilang kendali
sesederhana itu, kesederhanaan yang membuatnya mewah di mata kami
Pagi ini, 16 Juli 2015, dia mengagetkanku untuk yang kedua kali,
sama sekali tidak lucu, dia membiarkan semua orang kebingungan
antara berita kematiannya ini benar atau bualan
Mas, bercanda jangan kelewatan!!!
Jadi...
Masbro sahabatku itu mengalami kecelakaan
sepulang kerja sehari setelah ulang tahunnya ke-23
Jadi...
Rencanaku liburan ke rumahnya berantakan sudah
Tour guidenya pergi, Semarang tak menarik lagi kalau ke sana aku malah ziarah
Memang, Mas, dunia terlalu kejam untukmu, maka Tuhan ingin kamu memenangkannya.
Hidup ini sudah semua kau kecap baik-buruknya, maka Tuhan memberimu reward.
Kau sudah boleh beristirahat, di tempat yang semua orang menunggu mengunjunginya.
Ah, Mas, aku menyesali sesuatu, banyak suatu.
Kenapa kamu pergi harus dengan cara kecelakaan seperti ini?
Kenapa harus sehari setelah ulang tahunmu 14 Juli kemarin?
Kenapa aku harus selalu bercerita padamu tentang banyak hal di Bandung dan kampusmu?
dan!
Kenapa sebelumnya kamu janji mau datang ke wisuda dan nikahan aku nanti?
Suara melengking khas medok Jawamu akan selalu terngiang di telinga kami
Bahak tawa menyebalkan itu juga pasti kami rindukan
kamu gak pernah sadar Mas, betapa berharganya komunikasi denganmu bagi kami
kamu pergi begini, baru aku tahu ternyata banyak teman yang masih rutin hat BBM denganmu
Semoga kita di sini bisa sekuat dan setabah kamu dalam menyelesaikan kehidupan.
Sampai ketemu di kehidupan selanjutnya ya, Mas.
doakan dalam waktu dekat aku diberi kesempatan menabur bunga di pusaramu
dulu aku janji kalau kerja aku akan mengikutsertakan kebriliananmu
tapi aku lulusnya lama ya, kamunya keburu pindah ke tempat yang lebih tinggi
Banyak deh Mas foto kamu sama anak-anak Planologi 2011 yang masih aku save, kami beruntung pernah mengenal sosok seperti kamu..
1 komentar